Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

UNTUKMU

Gambar
Untukmu sang senjaku Merona jingga indah terpancar Binar matamu lumpuhkan pandangku Dentuman melodi cinta yang kau ciptakan membuat syair-syairku berdendang Iramanya selaras dengan rasaku Hingga aku tenggelam dalam pelukanmu @L_wnl

ENTAHLAH

Ketika hati tak mampu memyembunyikan luka Akankah senyum mampu membalutnya? Perlahan hujan menganak pinak Telapak tangan sigap menghapus jejak-jejaknya  Agar tak membekas dan tak ada yang risau  Biarlah hanya diriku yang merasakannya Hingga yang lain tak khawatir @L_wnl

PERIHAL KITA

Gambar
Jika ibumu adalah orang pertama yang mengisi hatimu Maka izinkan aku menjadi orang kedua yang menempati ruang yang sama Aku tak perlu bersanding dengannya merebut tempat di hatimu Sebab aku tahu ibu adalah cinta pertama seorang anak laki-laki  Tetapi izinkan aku menemani hidupmu Merangkai hari-hari bersamamu Menciptakan dan mengukir segala kisah  Lalu melukisnya dalam memori  Yang kelak akan kita ceritakan kembali kepada buah cinta kita Sembari kau mengepang rambut seorang bocah kecil dan aku menyeduhkan kopi hangat untukmu Aku tak pandai  meracik segala hal sama seperti ibumu Dan tak tahu banyak perihal dirimu melebihinya Tetapi jika nanti aku bertemu dengannya Aku akan mengatakan padanya "Ma, terima kasih sudah melahirkan dan membesarkan anakmu. Engkau  merawat serta  mendidiknya penuh kasih dan cinta. Ketegaran dan ketulusanmu tergambar pada pancaran wajahnya. Ma, aku hanyalah wanita biasa bukan pula wanita  yang sempurna, izinkanlah aku...

Mengelola blog

 
 
 

SENJA SANG FAJAR

 

KAU ADALAH PENAWAR LUKAKU

 

Dikala Hujan Aku Menunggumu

 

Bila Bersua

 
Gambar
Malam telah tiba dan kita masih dicumbui rindu Jika langit kota tempat kau berteduh terdapat candradewi Pandanglah! Sebab aku di sini juga sedang memandangnya  Setidaknya kita memandang rembulan yang sama Tersenyumlah...... Senyuman itu adalah miliku Bukan dia ataupun mereka! @Lastika Wanul

PERIHAL RINDU

Gambar
Maaf .... Bila khawatirku berlebihan Pun rinduku yang terlalu egois Aku gagal melerainya Hingga menciptakan resah untukmu dan untukku @Lastika Wanul

BILA BERSUA

 

PERIHAL TENTANGMU

Gambar
Engkau datang seperti fajar  Merekah dalam ingatan Indah bagaikan bulan purnama Bercahaya bagaikan surya matamu menatapku Harum tubuhmu membangunkanku dari tidurku , dari mimpiku, dari khayalanku Bagaikan harum yang tercurah namamu Tatapanmu seperti panah yang menembus jantungku Membuat hatiku berdebar dengan satu kejapan matamu Engkau laksana pancaran jingga senja Membuat takjub pada setiap mata yang memandang Dan sebelum angin senja berhembus di balik bukit Di sana aku memberikan cinta padamu Di lembah pertemuan kita @Lastika Wanul

KEKASIH

Gambar
Kekasih dengarlah tangisan rinduku Meriak-riak pada sukma Berkecabuk dalam hati Acapkali aku gagal melerainya Kekasih Aku tak pandai tuk berpura-pura kuat menghadap badai rindu Seakan aku  insan lemah di hadapannya Akankah kau segera kembali? Melerai dahaga rinduku @Lastika Wanul

RASAKU

Gambar
Bagaikan kembang yang mekar Merona terpancar Hati bergetar Dikala senyum terukir Di ujung samudra ada hati yang terkikis Menjerit menangis Terikat bayangan  Terperangkap  tak bisa lepas @Lastika Wanul

JELAJAH MIMPI

Gambar
Bawalah dia sebagai bunga tidur penyejuk hati Agar dinginnya sang kota dingin sirnah Dan beringin yang berdiri kokoh tumbang sebab cemburu Rasa senada bercampur kebahagiaan yang terpancar nyata Hingga lupa bahwa jiwa sedang berpetualang di sebuah taman mimpi Menjadikannya semakin liar bermain dalam ilusi Raga pun tak terbangun Larut, hanyut  Dalam kisah indah itu Saat mata kembali terbuka  Dendang sendu menghibur diri Ternyata aku hanya menjelajah mimpi Tentang jumpa yang tak kunjung tiba Ah Kekasih @Lastika Wanul

TERUNTUK SEBUAH NAMA

Gambar
Bersama puisi kumerapalkan namamu Mengisahkan rindu yang mengakar ke dalam sukma Berbuih ke setiap penjuru raga Ah kejam! Rindu bagaikan badai topan yang melanda  Porak porandakan seluruh  rasa hati Berkelana pada sekujur raga Dan aku hanyut pada pelukan rindu @Lastika Wanul

PERIHAL RASAKU

Gambar
Aku tak ragu merapalkan namamu dalam doa Sebab Tuhan pun tahu separuh jiwaku adalah kamu Tak perlu kupertegas lagi tentang rasaku Tuhan saja sudah banyak mendengar tentangmu disetiap ujudku Tak usah kau ragu Kelak Tuhan mempersatukan kita Untuk cinta abadi @Lastika Wanul

JERITAN RASA

Gambar
Melodi cinta mewarnai setiap aksara dalam sajakku Aksara semu yang kulukis pada kertas kusam itu Kini menggabarkan kisah nyata gelora asmaraku Terpancar hingga ke ujung samudra Aku tak ingin angin mendengar cerita cinta kita Aku takut angin menghempas yang sudah terjalin @Lastika Wanul

JERITAN RINDU

Gambar
Rindu menguasai diri Menitah rasa atas titahan hati Jarak tak ingin berkompromi Menjadikan aku kerap merindu sendiri Mungkin angin sedang tertawa Melihat tumpukan rindu yang kutitip Untuk diterbangkan kepada kekasihku @Lastika Wanul

MESKI

Gambar
Meski senja telah usai menjelajahi bumi Petang menjemputnya tuk berpulang Bukan berarti rinduku ikut redup! Meski langit tak berhiaskan rembulan Sebab cakrawala enggan membiarkan candradewi menebar pesona Bukan berarti hatiku hampa ataupun resah! Kaulah cahaya gemilang di hati Kau tetap abadi untukku @Lastika Wanul

SEUNTAI JANJI

Gambar
Suaranya semakin merdu Menempatkan rasa pada setiap nada yang diucapkan Alun suaranya begitu teratur seperti hembusan angin Merdu bak alunan melodi musik ketika mengucapkan sebuah janji Janji yang diucapkan dengan nada  penuh percaya tanpa ada keraguan Janji di antara ruang dan waktu Menjadikan alam sebagai saksi untuk bersama dalam cinta Sunggukah engkau menepati janji itu? Menantiku dalam ruang dan waktumu @Lastika Wanul

RINDU DARI SANG GADIS PENGHUNI KOTA DINGIN

Gambar
         Kau yang kunamai rindu Serta senja pengibaratanku Entah bagaimana lagi kusiratkan rasa Aksa dalam dasar hati Terukir jelas rupa bayanganmu Kota dingin adalah saksi bisu Desahan akan kepolosan rasa Netra selalu memandang wajahmu melalui selembar foto Menghilangkan dahaga rindu Ahhh...... Aku lagi-lagi berkhayal Ingin menjadi candradewimu Adalah tanya dalam benak Lastas, apakah aku yang terlalu larut pada ilusi ciptaan imajinasi? Apakah kau tahu sajak-sajak yang kutulis untukmu? Adakah kau luangkan waktu tuk membacanya? Mungkin kau sebenarnya tahu Namun, bukan balasan yang kupinta Cukup dengan senyum ketika kau mengejanya Untukmu Ada rindu dari aku"Si Gadis Penghuni Kota Dingin" Kau bayangan yang mengikat @Lastika Wanul

KITA PUN BERSUA

Gambar
Kekasih kau pun menepati janji Bahwa kau akan kembali pada hati yang lama berkelana pada sebuah rindu Kau datang memecahkan segala kegelisahanku Di tempat pertama kali kau dan aku beradu pandang Di rumahku yang sederhana Kau dan aku memecahkan tangisan rindu yang acap kali menyiksa hati Pelukan dan kecupanmu adalah kehangatan yang kau berikan pada sukmaku @Lastika Wanul

JADIKAN AKU PUISIMU

Gambar
Aku ingin menjadi puisimu Menjadi aksara pembentuk kata penuh makna Rima pada larik Majas serta diksi Terikat di setiap bait-bait dengan balutan cinta Ceritakan aku sebagai renjana Bila bersekat jarak Namai diriku sebagai apa pun yang engkau suka Jika kau mengangumi senja, jangan ragu melukis aku sebagai senja Jika kau tertarik dengan rembulan Kisahkan aku sebagai candradewi Jika kau seorang penikmat kopi Maka aku sebagai aroma dalam kopi seduhanmu, partikel-partikel dari ramuan kopi yang kau racik Rajutlah hingga menyatu sempurna sebagai sebuah puisi Ukirlah aku bersama puisimu Sebagaimana kau mengukir aksara #Lastika Wanul

KEKASIH

Gambar
Kekasih dengarlah tangisan rinduku Meriak-riak pada sukma Acapkali aku gagal melerainya Berkecabuk dalam hati Kekasih Aku tak pandai tuk berpura-pura kuat menghadap badai rindu Seakan aku  insan lemah di hadapannya Akankah kau segera kembali? Melerai dahaga rinduku. @Lastika Wanul

PADA SENJA ADA RINDUKU

Gambar
Angin kian menghantam dinginnya raga Mengikis pilu dalam sukma Diri bagai mengidolakan rasa Mengisyaratkan perasaan Tersemat dalam hati Terselubung pada nadi Rinduku untukmu Membias di tengah jingganya pancaran senja Harapan acap muncul Matamu memandang baratnya arah Sekilas menunduk merajuk Menyapa hanya sekejab Malam memintanya pulang  Lalu yang datang adalah gelap Di ufuk barat Kepada senja Ada rinduku untukmu @Lastika Wanul

TERSESAT DI HUJAN BULAN JUNI

Gambar
Rintikan hujan bulan juni masih terlihat Nampak pada ujung-ujung ranting tempat burung itu bertengger Serta di ujung dedaunan Laksana dentingan piano yang kunikmati sendiri pada sebuah ruang kosong  Membiarkan jengkal demi jengkal desahan rasa hanyut Biar hanya aku yang merasakan Senja yang kudamba Menghilang diterkam sang petang Mungkin kilauan keemasannya merasuk pada hati yang lain Jingganya memancar pada kisah baru Sementara aku mengambang di antara kebisuan  Kesunyian makin nampak dalam kerisauan Seakan ingin menyembelih rasa Kerinduan semakin mencekam Rindu yang masih menjadi tuan Dan aku bagai hamba yang terus memuja Ternyata diriku kembali tersesat di hujan bulan juni @Lastika Wanul

NAMAMU RESAHKAN HATI

Gambar
Berpaut bersama rangkaian alur Sudah kukisahkan dalam kisah kelam yang sudah terbungkus  Sembari bercerita Tak ingin kubuka kembali  Biarlah terkunci dalam genangan kenangan Sebab ada sendu yang tertuang Duri telah menancap Luka terlanjur menggores Bekas tersisa menyiksa Aneh...... Namanya sukar dimusnakan Walau sudah kutapis Laksana aib yang dibungkam  Namun masih menjadi hantu pikiran  Nama yang mendatangkan resah Binasakan seluruh rasa hati Membiuskan alam pikiran Memaksa imajinasi menelusurinya @Lastikawanul