DIKALA PENAKU PATAH

Ketika pena yang kugenggam tak bernyawa
Aku enggan untuk kembali menari-nari dengannya
Membiarkan kertas kusamku kosong
Lantas, apa gunanya kertas itu?
Jikalau penaku telah rapuh

Hingga aku bertemu denganmu
Kau hadir di tengah kami
Bukan hanya sebagai dosen
Tetapi sekaligus menjadi kakak dan ayah untuk para mahasiswa
Kala itu kau berkata
"jangan pernah lelah ataupun bosan untuk menulis, apa yang kau tulis hari ini kelak akan menjadi suatu kenangan dikemudian hari"

Seuntai kalimat sederhana
Namun merasuk ke dalam jiwa
Terngiang-ngiang di telingaku
Aku pun paham maksud di balik ucapanmu
Betapa pentingnya  menulis
Membiarkan jiwa dan raga berekspresi menjelajah alam imajinasi
Mencoba merangkai kata
Menuangnya dalam tulisan
Walau sederha

#Yasinta Lastika Wanul ( PBSI 2018 B)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN SINGKAT

RESENSI NOVEL TARIAN BUMI

UNTUKMU