KEPERGIANKU
(Katarina Yenita Sinyo)
Hariku masih pagi. Aku belum menapaki siang yang indah, apa lagi sore yang memiliki senja dan juga malam yang memiliki bulan dan bintang. Usiaku masih berada di garis start. Garis dimana kedua orang yang kusayangi menempatkanku agar aku menantang duniaku. Tetapi langkahku berhenti, sepertinya Dia tak mengingkanku untuk melangkah lagi dan harus segera berpulang padaNya, meski aku belum merasakan bahagianya mengembara di tempat yang terbatas bersama roh dan jiwaku. Aku juga belum begitu mengerti tentang dunia yang pernah aku tempatkan.
Hanya tangisan dan isakan yang kudengar disaat mataku terpejam. Aku ingin membuka mataku dan ingin sekali jiwaku kembali kepada tubuh yang terbaring di ranjang itu. Tangan mama, papa, keluarga dan teman-temanku terus mengusap ragaku yang terbaring kaku. Mereka ingin sekali aku bangun dari tidurku yang panjang. Aku juga ingin bangun dan merangkul mereka, tetapi niat dan tanganku seakan tak ingin menjamah keinginanku, ya….karena itu hanya niat dari jiwaku yang melayang di tempat yang maha luas.
Teman-teman aku ingin sekali berjalan, bercanda dan tertawa bersama kalian. Tetapi kenapa ada garis yang menghalang langkahku? Apakah duniaku sudah berbeda dengan kalian? Dia yang Mahatinggi dan Mahakuasa sudah memberi tahu diriku, bahwa Dia menginginkanku bersama denganNya di tempat yang paling kudus.
Walupun usiaku dibilang masih pagi, tetapi aku bersyukur aku pernah hadir di dunia dan menikmati segala tawarannya. Aku bangga mengenal kalian dan menerima kehadiranku. Tuhan lebih mencintaiku dan meminta agar aku bersama denganNya, lalu aku mengiakannya untuk menjadi pelayan surga yang mahakudus.
Terima kasih untuk kalian orang-orang terhebatku. Mama... Papa.... janganlah menangis! Aku telah bahagia bersama Tuhan dan aku selamanya sembuh dari segala sakitku. Ma... pa.... jangan khawatir! Aku tidak kedinginan, Tuhan sedang mendekapku dan menyelimutiku dengan jubahNya yang lembut bak sutra. Tuhan sangat menyayangiku. Kamarku di sini sangat indah dan aku punya banyak teman, mereka sangat ramah dan baik padaku. Aku dipakaikan mahkota berlapis emas, gaunku juga sangat indah dan cantik. Oh iya... ma... pa... di sini juga ada taman, sangat..... indah. Sekarang aku sangat bahagia berada di dunia baruku.
NB: Kenanglah aku dalam doamu serta dalam setiap alunan langkah yang pernah kita lewati bersama.
by: Lastika dan Vinsen J.
Komentar
Posting Komentar